Dalam pelajaran bahasa Indonesia, proses penyerapan kata/istilah asing di antaranya adalah adaptasi. Adaptasi adalah penyerapan kata/istilah asing yg penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, tetapi maknanya tidak diubah (sesuai makna kata asalnya)
contoh:
1. tawakkul --> tawakal
2. zakat fitri --> zakat fitrah
Dengan demikian, tidak menjadi masalah jika istilah zakat fitrah digunakan dalam bahasa Indonesia, asalkan maknanya tidak diubah sebagaimana asalnya yakni zakat fitri (zakat yg diwajibkan karena kaum muslimin kembali berbuka/telah selesai menunaikan puasa ramadhan). Bahkan sebagian ulama memang ada yg menamakannya dengan zakat fitrah. (selengkapnya silakan baca:
https://muslim.or.id/26035-fikih-ringkas-seputar-zakat-fitri.html)
3. computer --> komputer
4. maximal --> maksimal
5. dll.
Ada juga kata yg secara asal dari bahasa asing, tetapi berubah penulisan karena masuk bahasan kata baku-tidak baku (EYD)
contoh:
1. rizki (tdk baku) ---> rezeki (baku)
2. mahram (baku) ---> muhrim (tidak baku).
Dalam bahasa Indonesia, kata muhrim termasuk kata yg tidak baku jika disinonimkan dengan kata mahram (orang yg haram dinikahi).
Akan tetapi, jika muhrim diartikan sesuai kata aslinya (orang yg sedang ihram) maka muhrim termasuk kata yg baku. Bahkan kata muhrim termasuk contoh proses adopsi. Lain halnya dengan adaptasi, adopsi adalah penyesuaian kata asing ke dalam ejaan bahasa indonesia yg penulisan dan maknanya tidak berubah.
contoh: muslim, muhrim, halal, haram, ilmu, kafir, detail, video, dll.
3. silaturahim (tdk baku) ---> silaturahmi (baku).
Dengan demikian, pun tidak menjadi masalah jika kata silaturahmi digunakan dalam bahasa indonesia karena termasuk bentuk baku menurut ejaan bahasa Indonesia, asalkan maknanya tidak diubah dari kata aslinya yakni silaturrahim (menyambung tali kekerabatan/kekeluargaan).
Tentang tidak masalahnya istilah silaturahmi digunakan dalam bahasa Indonesia, silakan bisa dibaca di https://konsultasisyariah.com/19840-silaturrahmi-ataukah-silaturahim.html ,
https://muslimafiyah.com/salah-kaprah-makna-silaturahmisilaturahim.html
4. dll.
Semoga coretan ini ada manfaatnya.
Palembang, 6 Maret 2019
Ibnu Musthofa
contoh:
1. tawakkul --> tawakal
2. zakat fitri --> zakat fitrah
Dengan demikian, tidak menjadi masalah jika istilah zakat fitrah digunakan dalam bahasa Indonesia, asalkan maknanya tidak diubah sebagaimana asalnya yakni zakat fitri (zakat yg diwajibkan karena kaum muslimin kembali berbuka/telah selesai menunaikan puasa ramadhan). Bahkan sebagian ulama memang ada yg menamakannya dengan zakat fitrah. (selengkapnya silakan baca:
https://muslim.or.id/26035-fikih-ringkas-seputar-zakat-fitri.html)
3. computer --> komputer
4. maximal --> maksimal
5. dll.
Ada juga kata yg secara asal dari bahasa asing, tetapi berubah penulisan karena masuk bahasan kata baku-tidak baku (EYD)
contoh:
1. rizki (tdk baku) ---> rezeki (baku)
2. mahram (baku) ---> muhrim (tidak baku).
Dalam bahasa Indonesia, kata muhrim termasuk kata yg tidak baku jika disinonimkan dengan kata mahram (orang yg haram dinikahi).
Akan tetapi, jika muhrim diartikan sesuai kata aslinya (orang yg sedang ihram) maka muhrim termasuk kata yg baku. Bahkan kata muhrim termasuk contoh proses adopsi. Lain halnya dengan adaptasi, adopsi adalah penyesuaian kata asing ke dalam ejaan bahasa indonesia yg penulisan dan maknanya tidak berubah.
contoh: muslim, muhrim, halal, haram, ilmu, kafir, detail, video, dll.
3. silaturahim (tdk baku) ---> silaturahmi (baku).
Dengan demikian, pun tidak menjadi masalah jika kata silaturahmi digunakan dalam bahasa indonesia karena termasuk bentuk baku menurut ejaan bahasa Indonesia, asalkan maknanya tidak diubah dari kata aslinya yakni silaturrahim (menyambung tali kekerabatan/kekeluargaan).
Tentang tidak masalahnya istilah silaturahmi digunakan dalam bahasa Indonesia, silakan bisa dibaca di https://konsultasisyariah.com/19840-silaturrahmi-ataukah-silaturahim.html ,
https://muslimafiyah.com/salah-kaprah-makna-silaturahmisilaturahim.html
4. dll.
Semoga coretan ini ada manfaatnya.
Palembang, 6 Maret 2019
Ibnu Musthofa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukkan komentar anda di sini