KESHOLIHAN ORANG TUA KUNCI KESUKSESAN PENDIDIKAN ANAK [ BAG. 2/10 ]

KESHOLIHAN ORANG TUA KUNCI KESUKSESAN PENDIDIKAN ANAK

(Bagian 2/10)

••• ════ ༻💐༺ ════ •••

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ketika diutus maka kaumnya berkata,

« أَمْ آتَيْنَاهُمْ كِتَابًا مِنْ قَبْلِهِ فَهُمْ بِهِ مُسْتَمْسِكُونَ »

Bahkan mereka berkata, “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu agama, dan kami mendapat petunjuk untuk mengikuti jejak mereka.”
( QS. az Zukhruf: 21 )

Dan semua Nabi yang diutus oleh Allah pasti kaumnya mengingkarinya dengan Hujjah berbeda dengan ajaran nenek moyang.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

( وَكَذَٰلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَىٰ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰ آثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ )

“Dan demikian juga ketika Kami mengutus seorang pemberi peringatan sebelum engkau (Muhammad) dalam suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri itu) selalu berkata, “Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu (agama) dan sesungguhnya kami sekedar pengikut jejak-jejak mereka.”
( QS. az Zukhruf: 23 )

Pendidikan terbaik adalah suritauladan karena akan membekas dari generasi ke generasi.

Apa yang dikerjakan oleh orang tua akan menjadi suritauladan bagi anak dan keturunannya bahkan bisa menjadi budaya yang mendarah daging sampai generasi ratusan tahun yang akan datang.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda,

« مَنْ سَنَّ فِي الْإسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ. وَمَنْ سَنَّ فِيْ الإسلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْفُصَ مِنْ أوْزَارِهِمْ شـيْءٌ »

“Barangsiapa yang membuat contoh yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa yang mencontohkan contoh jelek dalam Islam, maka ia mendapat dosanya dan dosa orang yang mengamalkannya setelahnya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka”
( HR. Muslim )

Dosa dan maksiat yang dikerjakan oleh orang tua sangat berpengaruh terhadap kerusakan pendidikan anak-anak. Oleh sebab itu hendaknya orang tua berusaha sekuat mungkin untuk menjauhkan dari dosa dan maksiat. Dosa akan membuat sebuah keluarga berantakan dan bercerai berai.

Setiap manusia pasti berharap rumah sebagai tempat tinggal bagaikan surga yang diliputi dengan Sakinah, Mawaddah, dan Rahmat. Rumah tempat berlabuh ketika kita lelah, letih, sedih, marah, dan stres terhadap permasalah di luar rumah, dan ketika kita pulang ke rumah maka semua masalah akan hilang. Akan tetapi perlu kita ingat bahwa sebuah keluarga bisa berantakan dan bercerai berai bagaikan neraka, suami istri sering bertengkar, anak durhaka kepada orang tua dan orang tua murka kepada anak-anaknya. Keluarga yang telah dicabut sakinah, mawadah, dan rahmat. Hal ini terjadi ketika dosa dan maksiat masuk dalam keluarga tersebut.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menghukum orang Yahudi dan Nashrani dengan permusuhan dan percerai beraian ketika mereka meninggal agama mereka dengan berbuat dosa dan maksiat.

Allah Subhanallahu wa Ta’ala menyebutkan tentang Yahudi,

( وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا ۚ وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَوَالْبَغْضَاءَ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ۚ )

“Dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan mereka. Dan Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat.”
( QS. Al-Maidah: 64 )

Bersambung In syaa Allah …

••• ════ ༻💐༺ ════ •••

ℳـ₰✍
✿❁࿐❁✿
@abinyasalma
__________________

https://alwasathiyah.com/2019/11/22/kesholihan-orang-tua-kunci-kesuksesan-anak-bag-2-10/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar anda di sini

RECENT POSTS

RECENT COMMENTS