“Pengakuan Jujur” Kepala Bidang Humas PKS Mardani Alisera

Berikut “pengakuan jujur” Kepala Bidang Humas PKS Mardani Alisera:

Suara Lain Politisi PKS: Rindu Manhaj Dakwah yang Tulus dan Bersahaja 

PKS terus didera isu miring menyusul terungkapnya kasus dugaan korupsi Luthfi Hasan. Mau tak mau, kasus kuota impor sapi itu menyeret PKS selaku partai dakwah. Dahulu, di awal munculnya PKS, partai ini dikenal dengan kesederhanaan dan integritas. Lalu bagaimana kini?

Kepala Bidang Humas PKS Mardani Alisera menuangkan penuturannya lewat pengakuan jujur bagaimana membangun sistem keuangan partai. Mau tak mau, tuntutan 'demokrasi yang salah' membuat partai berlomba mencari uang.

"Justru publik kini rindu dengan partai yang asketis, partai yang menunjukkan ciri perjuangan dan partai yang dijalankan dengan tujuan jauh dari ambisi dan kepentingan pribadi," tulis Mardani dalam penuturannya yang diterima detikcom, Selasa (8/10/2013).

Berikut penuturan dan harapan Mardani akan sebuah cita-cita yang ideal:

Membangun Sistem Keuangan Partai

Dua pekan lalu, saya banyak dikejar wartawan untuk menjawab pertanyaan, "Apakah benar PKS menerima dana dari Cagub Sulsel Ilham Arif Sirajudin dalam Pilgub yang baru lalu?" Saya jawab, "Silakan dibuka dan diusut sampai tuntas. Kalau perlu bongkar praktik ini. Karena perilaku partai yang hanya menjual perahu/kendaraan bagi calon kepala daerah yang ingin maju Pilkada sebenarnya bertentangan dengan niat awal mendirikan partai untuk berjuang.

Perilaku ini juga membuat partai masuk ke dalam lubang jebakan yang mengingkari fungsi dari partai itu sendiri sebagai wasilah bagi ajang kaderisasi. Alih-alih mendukung kader internal yang berkapasitas, yang bisa jadi tidak memiliki kekuatan finansial, menjadi dukungan bagi siapa yang membayar.
Pertanyaan lanjutannya mungkin adalah, "Lalu dari mana partai dapat dana untuk menggerakkan mesin politiknya?"

Pertanyaan ini penting dan wajib dijawab. Karena dari sinilah seringkali perilaku koruptip seolah mendapat pembenaran. Bahwa untuk menjalankan mesin potik itu mahal. Memobilisasi kader dan simpatisan itu perlu dana. Mengumpulkan orang perlu disiapkan makan dan transport-nya. Belum lagi segala atribut dan embel-embelnya.

Ujung akhirnya adalah pernyataan bahwa demokrasi itu mahal. Demokrasi itu ada harganya. Tapi betulkah teori ini?

Dalam pandangan saya, yang menggeluti dunia politik sebagai lanjutan dari pergerakan menghidupkan kekuatan umat, pandangan bahwa politik dan demokrasi itu mahal adalah SALAH. Nilai nilai dakwah dan pergerakan erat kaitannya dengan sentuhan hati, membangun kekuatan umat dan beramal berbasis keikhlasan.

Sesuatu menjadi mahal karena kita tidak memproduksinya, tapi kita membelinya. Pilkada, pemilu dan demokrasi menjadi MAHAL jika kita kita fokus pada membeli suara, membeli dukungan dan membeli pengaruh. Tapi semua menjadi MURAH jika kita memproduksi amal yang memesona, jika kita tulus membangun kekuatan partai berlandaskan amal khidami (pelayanan) dan kerja-kerja pemberdayaan.

Politik jadi murah jika kita dapat bersinergi dengan wajihah (lembaga-lembaga) sosial, lembaga pelayanan, lembaga pemberdayaan, lembaga pendidikan dan lembaga ekoomi umat yang selama ini telah tekun membangun umat melalui kerja-kerja prestatif; tanpa berita, tanpa tokoh dan tanpa pamrih.

Bahkan kita bisa menjalankan partai berbasis pada prinsip-prinsip dakwah yang membela kepentingan publik, kepentingan dhuafa, kepentingan bangsa diiringi dengan perilaku seorang mujahid yang sedang berjuang dalam bingkai kesederhanaan, komitmen akhlaqul karimah dan menjadi pelayan masyarakat, saya yakin dukungan masyarakat akan sangat tinggi.
Pola hubungan partai dengan masyarakat dan kader yang merasa satu perjuangan, satu hati, satu rasa dan satu tujuan akan membuat partai benar-benar menjadi wadah perjuangan bagi umat, bagi rakyat dan bagi bangsa. Jika ini terjadi maka, politik biaya rendah, sumbangan dari publik dan kader yang tinggi diikuti dengan keterbukaan, kejujuran pengelolaan keuangan serta ketulusan bahwa ini perjuangan bersama niscaya akan menjadi politik dan partai politik taman yang indah bagi rumah perjuangan kita bersama.

Bulan lalu dalam perjalanan pulang dari Yogya saya kebetulan duduk berdampingan dengan Pak Abraham Samad. Kami berdua naik kelas ekonomi. Kita bertukar salam. Ada yang mengganjal di hati saya, kenapa beliau, yang ketua KPK mau naik ekonomi. Jawabannya membuat saya tersentuh, "Dekat saja khan". Artinya pilihan kelas ekonomi ketimbang bisnis adalah pilihan kesadaran diri.

Sama seperti pilihan beberapa kepala daerah yang lebih memilih menggunakan kendaran Kijang Innova atau hidup dengan perilaku sederhana. Kisah Jokowi yang kian memesona publik memberi kesan jelas bahwa, politik bisa jadi sarana mempesona publik. Bahwa parpol mestinya bisa membuat orang menjadi bersemangat dalam menata negeri.

Bulan Mei lalu, saya ikut Latihan Gabungan TNI di Jawa Timur. Saat makan malam saya berdampingan dengan Mantan Kasad FX Sudarmin. Tahu saya dari PKS, beliau berkata, "Saya pendukung PKS sejak dulu. Tapi sejak kasus korupsi sapi saya tidak lagi jadi pendukung".

Suara pada Pak Sudarmin yang Katolik, militer dan pendukung PKS di awal menunjukkan bahwa partai Islam yang teguh dengan prinsip dan berperilaku sederhana, tulus dan prestatif tetap dipercaya oleh semua golongan.

Jadi bagaimana cara kita membangun keuangan partai? Tidak bisa dilepaskan dari cara kita membangun partai. Jika kita jalankan amanah perjuangan partai ini dengan mengikut manhaj dakwah yang tulus, beramal, bersahaja, tekun dan prestatif maka sistem keuangan partai akan didukung oleh bukan cuma kader tapi juga publik.

Justru publik kini rindu dengan partai yang asketis, partai yang menunjukkan ciri perjuangan dan partai yang dijalankan dengan tujuan jauh dari ambisi dan kepentingan pribadi. Bisakah kita laksanakan? Kata Nabi, "Ibda binafsika"! Mari kita mulai dari diri sendiri. Wallahu a' lam bishawab.


Setelah membaca “pengakuan jujur” di atas, berikut beberapa “komentar  tidak jujur” dari para komentator Detik.com:

Purwono Se @info_marketsby08 Oct 2013 05:45:35 WIB
Bapak yg satu ini dari partai PKS KELIHATANYA CUMA PANDAI OMONG KOSONG, KARENA SUDAH KEPEPET (The Power of KEPEPET)

mibrothers @mibrothers08 Oct 2013 05:58:10 WIB
bener nih dengan cara ini politik di jamin murah bersahaja dan cara ini juga sdh pernah berjalan di pks dari 99 s.d sekitar 2005 ....tapi semenjak tahun itu pks sdh byk berubah.... ya mungkin tetap ujung2nya uang mengalahkan segalanya...

Thapoey80 @thapoey8008 Oct 2013 06:00:41 WIB
hanya satu kata MATI untuk KORUPTOR, adakah partai yg berani menghukum MATI anggotanya yg KORUP, yg ada membela mati matian anggotanya yg KORUP dibebaskan, jangan menjadi Pasukan Korupsi Semua, sebagai partai ISLAM mari kita tegakan HUKUM ALLAH, MATI untuk KORUPTOR, jangan dipelintirkan ayat ayat ALLAH

Indonesiatiadatara 08 Oct 2013 06:04:52 WIB
Kalo rindu, ngapain maksa tetap dipartai... Keluar dari partai pak... fokus aja di dakwah

komentar_aja @komentar_aja08 Oct 2013 06:05:12 WIB
Saya juga dahulu fans Partai Keadilan. Pastinya Pemilu kali ini tdk pilih PKS. Dahulu orang takut PK akan amenjadi seperti Taliban eh skrg malah kebablasan. Semoga anggota PKS yg berfilosofi membeli suara dapat dibersihkan....

Hayyawan @hayyawan08 Oct 2013 06:05:19 WIB
Dulu ane pernah ikut halaqah cikal bakal partai. Tokoh2nya sederhana. Pengajian di ruang sederhana. Pakaian sederhana tapi bersih. Naik motor butut. Rumah sederhana. Yang keluar dari mulut sejuk berisi dakwah dan kemaslahatab umat, persatuan. Kini tokoh partai bermewah ga ada bedanya dgn partai lain, mobil mewah, rumah mewah, istri mewah. Ngomong angkuh. Ga ada lagi kesejukan disana.

Fulan_abrori @fulan_abrori08 Oct 2013 06:08:37 WIB
dulu disaat saya frustasi dengan keadaan negara dan politik ini datang PK disitu saya seperti mendapatkan kembali gairah dan optimis mengubah negara RI untuk lebih baik lagi saya pilih PK lalu setelah berubah nama pun menjadi PKS saya tetap pilih dan dukung,tapi waktu berjalan berubah total 200% semakin bobrok partai ini...ini karena ulah para Elite yg menggerogoti partai ini.dengan nafsu duniawi,klo ingin bangkit lgi tolong PKS melenyapkan para elite2 partai ini,sudah tampak jelas kok siapa2..

exall 08 Oct 2013 06:10:00 WIB
emang ada yg percaya? rangkai kata indah tapi kelakuan jauh dari kata2

Theworldcouldbreatheeasier 08 Oct 2013 06:10:56 WIB
beti, beda2 tipis, apa mungkin humas beda arah dgn pemimpinny, notabene satu geng dgn tersangka

Pokijan 08 Oct 2013 06:13:15 WIB
sumber kerusakan pks ada pada sosok three stooges hilmi, anis, lutfi.

Langkisau20 @langkisau2008 Oct 2013 06:23:08 WIB
Seharusnya bapak dipartai bisa saling mengingatkan....klo emng salah yah ditegur dan diperbaiki....jganlah ikut2an politik praktis...hanya mengjar hal dunia ni yg bersifat sesaat...kecewa dot com liat partai ni skrgg....

Papopo @papopo08 Oct 2013 06:29:05 WIB
Sampaikan hal itu kepada pimpinan PKS, perlihatkan kepada kami realisasinya. Kami menunggu realita, bukan retorika.

cintaindonesia2012 08 Oct 2013 06:42:40 WIB
Kalau udh ketangkep KPK,ngomong Rindu Manhaj Dakwah segala...kl ga ketangkep, rindu KORUPSI terus !!!

Galang_rambu.98 @galang_rambu.9808 Oct 2013 06:43:24 WIB
jaman sekarang sangat langka perjuangan GRATIS...hanya orang tertentu saja..ustad pks kalo dakwah...tarifnya berapa.?????ujung2nya tetep duit.....proposal lewat pks..potonganya GEDE BANGET...ujung2nya duit juga....

Kamshory Mas Roy @kamshory.planetbiru08 Oct 2013 06:52:14 WIB
Pendukung pks hanya tinggal 2. Pertama, yang masih percaya kepada pks karena keb0d0hannya. Kedua, mereka yang tidak bisa makan selain dengan bekerja untuk pks.

Dirko @dirko08 Oct 2013 06:54:13 WIB
Itu gara2 majelis suro pks dan ketua pks gak punya hoby,main musik,melukis,atau mancing,ya gitu akibatnya punya uang,pengaruh,ya jadi suka cewek baru walaupun halal wong resmi poligami,tapi kesannya jadi lain,pokoknya majelis suro,ketua partai anis matta harus di pecat,atau kader daerah yang baik2 memberontak.

esmaila @esmaila08 Oct 2013 06:54:47 WIB
muna..... lain kata lain perbuatan. PKS sekarang punya manhaj dakwah mendaDAK meWAH.

Noverdi Tugiyono  @noverdi08 Oct 2013 06:55:45 WIB
Ya yg anda omongin ini kan yg di lakukan para pendiri PK dulu ! lihat mereka lebih rela keluar dari partai dari pada ikut tercemar. kalau yg skrg lihat aja gaya hidup mereka yg mewah dgn istri yg banyak membuat partai jd sarana untuk mencukupi kebutuhan mereka. saya dulu juga pilih pks dan menyarankan ke teman2 tp skrg jd malu.

Amanah789 08 Oct 2013 07:03:29 WIB
dulu juga saya aktifis PK (partai keadilan)...setelah berubah jadi PKS...banyak keganjilan keganjilan dari visi misi PK..akhirnya saya tidak terlibat lagi..firasatku benar...Partai ini menyembunyikan bau bangkai..yang akhirnya satu per satu terbuka juga..untuk teman teman jangan tertipu jargon mengatasnamakan islam..mereka memang pintar memainkan komunikasi massa yang merindukan negara adil dan sehahtera...

Sigit2710 08 Oct 2013 07:04:02 WIB
Ngakunya Partai Dakwah, ujung ujung nya Partai Korupsi Sapi... berpenampilan macam ulama, padahal maling n koruptor

Leo Beo @beo_leo08 Oct 2013 07:05:21 WIB
PKS akan sgr hilang ditelan jaman krn ternyata bnyk pimpinannya yg tidak amanah...

Lumbanstone @asmarbun08 Oct 2013 07:15:14 WIB
Terlambat sudah...simpatisan PKS hatinya terluka....sebaik apapun kedepannya..sudah tdk dipercaya...tinggal kenangan dan jadi bagian sejarah kelam bangsa ini....

Kamshory Mas Roy @kamshory.planetbiru08 Oct 2013 07:19:38 WIB
Belajar dari jokowi bagaimana mendapatkan suara 91 persen tanpa mengeluarkan dana kampanye yang berarti. Bukan malah memusuhi jokowi. Mentang-mentang orang lain bisa membayar lebih tinggi.

exterholic @dexterholic08 Oct 2013 07:22:04 WIB
Dakwah yg menyelisihi cara dakwah Rasulullah ya begitu hasilnya(sesat),mau bersihkan selokan , masuk ke dlm selokan ya kotor juga

Abu Dzar Al Ghiffari @nurkhalizah08 Oct 2013 07:30:14 WIB
Teringat kembali masa pertama terbentuknya PK sy termasuk simpatisan dan senantiasa menjoblos PK setiap PEMILU tapi sejak menyeruaknya kasus para petinggi partai PKS yg berkubang dg uang hasil \KORUPSI\ yah...dengan terpaksa sy harus meninggalkan kebiasaan sy tuk PEMILU nanti....selamat tinggal \PKS\.

ancheloth @lancheloth08 Oct 2013 07:39:43 WIB
Dulu pernah ada partai PK yg saya simpati dan kelihatannya bersih. Dulu saya sering mencoblos PK dengan harapan ada perbaikan dalam pemerintahan nggak usah besar besarlah Depok dan Bogor. Kenyataan nya tak ada perbaikan berarti. Kelihatannya partainya udah lama mati.

alrc @alrc08 Oct 2013 07:42:08 WIB
Cie... Cie... Mau nipu2 lagi ni ye. Kasian yg ikhwan disuruh kerja rodi ama pks yg akhwat disuruh demo pulangnya diminta sumbangan lagi.

Si Seksi @bongkara08 Oct 2013 07:45:52 WIB
Aku sama dengan mas 3madyo, kurang gimana dirumah saya bendera PKS sama sticker2 memenuhi muka rumah...sekarang kecewa...kecewa..kecewaaaaa... coba aja lihat saat kursi ketua kosong...betaba terlihat semua ambisi untuk duduk si singgasana tsb...Innalillahi wainna\apos;ilaihi rooji\apos;uun...

Jarni Fatimah @jarni.fatimah08 Oct 2013 07:47:44 WIB
Terlambat bung mardani....dulu masyarakat sudah sangat mempercayai PKS sekarang PKS menodai kepercayaan tersebut...dengan menjadi partai terbuka PKS sama jg dgn partai nasionalis yg lain...kenapa tidak istiqo mah dari awalnya...sekarang begini akhirnya...hancurrr..

Arif_sarjono @arif_sarjono08 Oct 2013 07:48:08 WIB
Hidup pks.. hidup saya.. hidup penipu.. hidup pengkhianat, saya kader pks asli loh... tapi semua kemunafikan saya beda tipis dengan pimpinan saya. Siapa lagi yang mau jadi korban?

Dadang Setiawan @dadang.setiawan.1208 Oct 2013 07:54:48 WIB
saya sngat kecewa,sedih,marah trhdap elit PKS yg skrang trlibat kasus hukum..sjak sya pnya hak pilih di PEMILU sya sllu GOLPUT,ada harapan ketika PK lahir dn Berubag mjdi PKS,hak pilih sya gunakan dng harpan inilah partai da\apos;wah,bersih,dan elegan..tapi sekrang sprtinya pupus image itu di bnak saya,dan di 2014 spertinya saya kmbali GOLPUT , saya rasa itu lebih baik bwt saya..!!

Tou Ghiem Ien @tou.ien08 Oct 2013 07:58:00 WIB
Pks dibesarkan oleh kader yg sederhana,ikhlas,krn niatnya adlah dakwah..terkadang merogoh kocek sendiri utk merangkul simpatisan..tp disitulah nikmatnya berdakwah...tp sekarang niat mrk hanya jabatan..dan diisi oleh org2 yg gak jelas...dulu pengurus pk dikenal oleh kader2nya tp skrang gak banyak yg tau siapa tuh lhi..dr awal pks gak ada nama lhi di kepengurusan tp tau2 nongol jd presiden nya pks..

Abu Hafidz @abu.hafidz.180408 Oct 2013 08:01:42 WIB
sbagai anggta pks saya sangat kcewa knapa orang2 sperti pak luthfi sampai dprcaya jd presdn pks jangan2 ada yang ngga beres d dlm pngurs pks,sbaiknya kmblikan pks k niat awal brdirinya sbgai prtai dakwah

Abahfath @abahfath08 Oct 2013 08:07:16 WIB
penyesalan selalu datang diakhir acara..... sudahlah...ganti kostum saja... yang merasa masih bersih dan komit bergabung....tunjukkan dan buktikan niat baikmu....

Wong Setep @wongsetep08 Oct 2013 08:09:56 WIB
dlu saya lumayan aktif di PKS ketika masih di daerah, tahun 2002-2005 an....dlu bangga banget dengan PKS, ikutan liqo\apos;,ikut masang baliho-baliho tengah malem tanpa dibayar, ikut keliling kampanye naik motor..dll..eh stelah pindah ke jakarta liat gaya hidup petinggi yang jauh bertolak belakang dengan kader grass root di daerah, jadi kasihan liat kader2 di daerah yang masih bagus2 itu. si anis matta bilang tobat nasional..elu tuh yang harus tobat nasuha

prast999 @prast99908 Oct 2013 08:14:17 WIB
harta, tahta, wanita membuat silau. betapa dulu PKS menjadi harapan di tengah gonjang-ganjing politik yg dianggap amoral. namun belakangan ? silakan dinilai sendiri dg jujur

MasNengah-Bolamania @masnengah-bolamania08 Oct 2013 08:22:32 WIB
Grassroot PKS harus berjuang untuk menggusur elit2 PKS yang telah menggadaikan partai seperti AM, FH, HA dll harus segera angkat kaki dari PKS jika PKS berkeinginan kembali ke tujuan awal. Perusak2 itu harus disingkirkan. Bisa tidak?

Jamal Dudezk @jamaldudezk08 Oct 2013 08:22:49 WIB
ada satu jurus jitu untuk rakyat kembali percaya PKS sampaikan ke publik semua rekening para pejabat tinggi PKS bersihkan/pecat orang2 yg terindikasi korupsi. Bikin MOU dgn KPK untuk menyelidiki pejabat PKS yg korupsi, Insya Allah rakyat Indonesia akan percaya dengan niat baik PKS sebagai partai dakwah,2014 rakyat kembali pilih PKS ingat 1 tahun ini wktnya.

scorpionstar @scorpionstar08 Oct 2013 08:24:28 WIB
nasi sudah menjadi bubur,sekarang tinggal orang2pks sendiri mau di apakan itu bubur,kalau mau jadi nasi lagi tak mungkin,mau di buang sayang. sekarang tinggal mempertahankan bubur itu supaya bisa di makan lagi dgn cara di panasi atau di masuk kan kulkas supaya berguna

Abd Gafur Abu Imtiyaaz @gav08 Oct 2013 08:25:17 WIB
Bermewah-mewahan adalah hal yang terlihat secara kasat mata untuk partai berlabel \dakwah\ ini. jauh dari kata sederhana. Ustdas2nya pun dulu sebelum jadi anggota dewan rutin memberikan kajian, setelah terpilih malah sibuk dengan urusan politiknya.. subhanallah..

Warto 08 Oct 2013 08:27:54 WIB
Indah sekali! tak heran jika banyak tertipu.

Aldino Sanjaya @adirisko08 Oct 2013 08:34:05 WIB
PKS diamlah kau. Tidak akan ada lagi rakyat yang simpati dan gak ada lagi rakyat yang percaya dengan pernyataan2 orang2 PKS.... Sampai kapanpun gua gak kan percaya dan gak kan simpati ke PKS. PKS telah membikin malu dan menistakan agama ISLAM yang gua anut. Muak gua dengar nama PKS apalagi ocehan2 kader dan petinggi PKS. Masih mau bicara oknum? Gua sih lebih sreg kalau dihaous saya partai ini......

dna3 @dna308 Oct 2013 08:40:13 WIB
Ini ujian untuk kader PKS, coba sebelum kalian bisa membersihkan negeri ini, bersihkan dulu partai kalian. Kalau mampu silahkan buktikan, kalau tidak ya selamat tinggal

Mabdullah @mabdullah08 Oct 2013 08:45:23 WIB
bagaimanapun mahar politik yang sah sesungguhnya telah mendorong pihak pembayar mahar untuk korupsi ketika dia menjabat. sebab gaji seorang kepala daerah tidak akan cukup untuk mengganti uang mahar itu. oleh karena itu, partai apapun yang meminta mahar politik yang sesungguhnya telah menyuburkan budaya koruptif di negeri ini.

vivax @vivax08 Oct 2013 08:55:16 WIB
PKS dah ditinggalin pemilihnya,dah bubar , yg ada pengurus2nya yg getol posting2 di FB yg isinya memutarbalikan fakta mengatakan bahwa semua itu rekayasa untuk menjatuhkan PKS dan mengatakan bahwa tidak terbukti pejabatnya terima duit sogokan dan korupsi

3madyo @3madyo08 Oct 2013 08:59:32 WIB
Siap siap kader PKS cari kerjaan lain,krn PKS akan bubar,partai itu bukan utk tempat cari duit,,kalau mau cari duit ya kerja,,biar kate jadi kuli cina,,kasian juga ni partai,lama lama bisa tinggal kenangan

3madyo @3madyo08 Oct 2013 09:02:20 WIB
Masih ada aja kader partai sapi ini yg bilang bahwa ini adalah konspirasi utk menjatuhkan PKS,,ga usah ada konspirasi aja partai ini juga akan jatuh,la wong kadernya banyak yg * ,,masih juga kader partai ini yg bilang \ini titik awal perjuangan kami \ pretttt

Tidehunter 08 Oct 2013 09:09:39 WIB
maaf mau tanya nih, ini orng kan yg kemarin2 bilang jokowi bukan lahir dr rahim umat? kemudian dia bilang lagi jokowi capres yg potensial kan?? maaf kalau ada salah dr pertanyaan saya. dan kalau benar masih mau percaya dengan omongan orng ini kah?

Edhy Gatot @edhy.gatot08 Oct 2013 09:40:34 WIB
PKS itu masa lalu....,ini akibat para pemimpin dan pengurusnya tidak amanah dan hanya mengejar duniawi saja dan melupakan akan cita2 awal pendiriannya..., itu nampak jelas ketika azaz partai itu diganti...dari sini nampak jelas kalau PKS itu ketakutan tidak laku lagi...dan ahirnya mengikuti partai2 kebanyakan...lantas masih pantaskah PKS mengaku sebagai partai dakwah....?

Warga_Tangsel @warga_tangsel08 Oct 2013 10:12:21 WIB
Surat ini senada dengan sentimen dalam disertasi Arief Munandar tentang gap antara orang2 idealis dalam PKS (mereka yang kiprahnya membuat PKS melejit di pemilu pertamanya, tapi terpinggirkan dan sebagiannya malah keluar dari PKS) dan orang2 realis (mereka yang mencoba melebarkan sayap PKS dengan cara menggenjot input dana politik, tapi terpeleset dan menjadi sama busuk dengan partai lainnya). Saya 2x pemilu parlemen selalu pilih PKS, tapi tahun depan tidak mau lagi. Dengan berjudi demi..

jippyman @jippyman08 Oct 2013 10:35:14 WIB
Jujur, saya, non muslim, tadinya sempat menaruh harap kepada partai ini, walaupun agak mengarah ke gerakan fundamentalis, saya masih menghitung lebih banyak manfaatnya agak fundie tetapi bersih. Tetapi setelah kasus ini, sedikitpun pengharapan utk kehidupan berbangsa yg lebih baik tak bersisa! Apalagi stlh mengikuti komentar2 Mardani dan elit2 PKS yang berkelit dgn berbagai cara pasca kasus ini; makin hopeless dech liat partai ini. Di bawah 0 tingkat keyakinan saya!

Armet St @armet.st08 Oct 2013 10:40:16 WIB
saya dulu fanatik PKS, saya rela memberikan sedikit harta saya sampai fasilitas kendraan yang saya punya demi memajukan partai dan kampanye partai, karna saya menilai ini lah partai islam yang di naungi anak2 mudah yang betul2 dakwah untuk memperjuangkan nasip rakyat, tapi allah telah memperlihatkan..., harta benda petinggi partai PKS, kemudian yang hobi koleksi barang2 mahal... * .. kami di bawah berjuang cucur keringat tidak perna berhayal untuk mendapatkan imbalan.... saya sudah melihat..

Igorlaler @igorlaler08 Oct 2013 22:11:12 WIB
Bener2 Partai Ketiak sapi, ada aja cara utk membodohi kadernya. Dulu begitu LHI ketangkep teriak Konspirasi Zionis, dirasa kurang mantap Dicanangkan Tobat Nasional, eh skrg begitu semua Petingginya pd terbuka boroknya eee.. pura2 Curhat sok idealis jd Partai Dakwah. Bikin malu umat Islam aja

ian3373 @ian337309 Oct 2013 10:40:40 WIB
maaf pak.. memang itu cara yg ideal.. tapi masalahnya kenapa sekarang baru bicara? apa kalau tidak ada yg tertangkap cara yg salah terus dibiarkan? bapak jadi terkesan * dan mau cuci tangan dari kesalahan partai, padahal jabatan bapak sudah tinggi disana...

Sukma Wanto @aboeajib11 Oct 2013 13:22:05 WIB
Dulu...Firaun bisa berkuasa dengan cara memanfaatkan sentimen beragama. Bahkan lebih dari itu dia mengaku jadi Tuhan. Begitu pula PKS...demi kekuasaan mereka menggunakan agama untuk tujuan politik mereka. Bahkan lebih dari itu mereka mengaku yang paling \apos;islam\apos; dari semua orang Islam. Kini Firaun dan PKS sama-sama telah merasakan betapa hukuman Tuhan itu sangat pedih.

Djauhari Elbangkalany @elbangkalany15 Nov 2013 20:52:46 WIB
AKU tidak ditakdirkan jadi manusia partai...dan aku sangat bersyukur untuk hal tersebut, paling tidak, otakku sudah selamat dari satu hal dalam hidup ini...!


Para pendiri Partai Keadilan (PK) pun sudah jauh2 hari angkat bicara soal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). [Baca: http://salafiunsri.blogspot.com/2013/02/para-pendiri-partai-keadilan-pk-angkat.html ]

Sikap yg patut dicontoh oleh para kader. [Baca: http://www.infowonogiri.co.id/2013/10/29/tak-kuat-jadi-wakil-rakyat-anggota-fraksi-pks-dprd-wonogiri-pilih-mundur/ ]

1 komentar:

  1. ini pengakuan jujur dari zulkieflimansyah politisi PKS sebagai praktisi demokrasi

    “ kami sadar betul…ketika PKS sebagai partai politik memilih demokrasi sebagai poltical system…itu kami sadar sesadar sadarnya bahwa DEMOKRASI PUNYA MEKANISME…punya INSTRUMENT yang akan MEMAKSA SETIAP PARTAI POLITIK itu BERPRILAKU SAMA “

    Perhatikan ucapannya mulai menit ke 2…

    https://www.youtube.com/watch?v=rl9TpVAxWDU

    http://salafiunsri.blogspot.com/2013/11/pengakuan-jujur-kepala-bidang-humas-pks.html

    BalasHapus

Silahkan masukkan komentar anda di sini

RECENT POSTS

RECENT COMMENTS