IBADAH ‘UMRAH SELANGKAH DEMI
SELANGKAH
Oleh
Ustadz Abu Minhaal -Hafizhahullahu-
Ibadah Umrah tidak disangsikan lagi
membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan membutuhkan waktu yang tidak singkat.
Patut disayangkan manakala ibadah umrah yang dilaksanakan dengan biaya yang
tidak murah dan dengan cucuran keringat apabila tidak dilaksanakan sesuai
dengan contoh yang pernah dilakukan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Bahkan tidak jarang kaum Muslimin
diajari tata cara yang sangat mengikat, menyusahkan, membebani namun tanpa
dasar syariat. Sehingga terkesankan manasik umrah membingungkan dan
menyulitkan. Banyaknya tata cara dan bacaan do’a yang sangat beragam yang
dianggap harus dihafal dan dibaca dalam thawaf, sa’i dan lainnya.
Padahal seharusnya manasik umrah ini
harus dibuat sesuai dengan tuntunan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang cukup sederhana dan mudah. Agar semua dapat melakukan ibadah tersebut
dengan benar dan khusyu’ serta diterima Allâh Azza wa Jalla sebagai amalan yang
shalih.
ETIKA YANG HARUS DIPERHATIKAN.
Ada beberapa etika yang harus diperhatikan bagi orang yang ingin menunaikan ibadah umrah untuk bisa mendapatkan kesuksesan. Diantaranya:
1. Hendaknya ikhlas dan mengharap
ridha Allâh Azza wa Jalla dalam ibadah umrah
2. Menghindari riya dan sum’ah, ingin dipuji karena umrahnya
3. Mengikuti petunjuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menjalankan umrah
4. Menjalankan ibadah umrah dengan semangat dan serius
5. Mengharap umrahnya dapat mensucikan jiwanya dan meningkatkan derajatnya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala .
6. Memanfaatkan waktu-waktu berharga di Mekah dan Madinah dengan memperbanyak ibadah dan dzikir
2. Menghindari riya dan sum’ah, ingin dipuji karena umrahnya
3. Mengikuti petunjuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menjalankan umrah
4. Menjalankan ibadah umrah dengan semangat dan serius
5. Mengharap umrahnya dapat mensucikan jiwanya dan meningkatkan derajatnya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala .
6. Memanfaatkan waktu-waktu berharga di Mekah dan Madinah dengan memperbanyak ibadah dan dzikir
BERSIAP IHRAM UMRAH
Makna ihram adalah: berniat memasuki ibadah haji atau umrah. Orangnya disebut muhrim. Dengan niat ini, maka larangan-larangan ihrom mulai berlaku sampai tahallul (dengan mencukur). Setelah tahallul, seseorang kembali ke kondisi halal melakukan hal-hal yang terlarang sebelumnya.
Langkah-langkah berihram untuk
umrah:
1. Berangkat dari tanah air menuju Jeddah atau langsung Madinah di Kerajaan Saudi Arabia.
2. Setelah di kota Madinah, maka
orang yang ingin berumrah memulai ibadah umrahnya dari miqât penduduk Madinah
yaitu Dzul Hulaifah (Bir Ali)
3. Apabila langsung menuju Makkah
dan melewati salah satu dari lima miqaat yang ditetapkan Rasûlullâh Shallallahu
‘alaihi wa sallam , maka berihram darinya. Biasanya di pesawat terbang
diberitahu kalau mendekati miqaat agar bersiap-siap ihrom. Diperbolehkan
mengenakan kain ihram di pesawat atau sebelum naik pesawat.
4. Jamaa’ah yang mampir di Madinah,
apabila ingin berumrah berangkat ke miqât Dzul Hulaifah yang sekarang dikenal
dengan nama Bir ‘Ali. Disunnahkan bagi yang berihrom untuk mandi dahulu lalu
berniat umrah saat di Dzulhulaifah, tepat ketika bis akan berangkat
meninggalkan Masjid Miqât, selama belum melewati miqot) dengan mengucapkan:
لَـبَّـيْكَ
عُمْرَةً
Aku penuhi panggilan-Mu untuk
menunaikan umrah
5. Mulai membaca Talbiyah :
Talbiyah diucapkan dengan membaca :
Talbiyah diucapkan dengan membaca :
لَبَّيْكَ
اللَّهُمَّ لَبَّيْكْ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكْ
إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكُ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكُ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya
Allâh, Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Tidak ada sekutu bagi-Mu, Ya Allâh aku
penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji dan kebesaran untuk-Mu
semata-mata. Segenap kerajaan untuk Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu
6. Disunnahkan bagi lelaki untuk
membaca talbiyah dengan suara keras
7. Talbiyah dibaca terus sepanjang
perjalanan
8. Sampai di Masjidil Haram:
Talbiyah dihentikan saat melihat Ka’bah dan akan memulai thawaf.
9. Memasuki Masjidil Haram dengan
kaki kanan serta membaca doa masuk masjid
10. Ketika pertama kali melihat
Ka’bah membaca:
اللهُمَّ أَنْتَ
السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ
Ya Allâh, Engkau Dzat Pemberi
keselamatan, dariMu keselamatan, maka hidupkanlah kami dengan keselamatan,
wahai Rabb kami
THAWAF TUJUH PUTARAN
1. Thawaf 7 putaran dimulai dan berakhir di Hajar Aswad
2. Ka’bah berada sebelah kiri
3. Pakaian Ihram bagi lelaki
disunnatkan membuka pundak kanan (al-idhzhibâ’)
4. Disunnahkan bagi lelaki untuk
berlari kecil pada 3 putaran pertama.
5. Mulai thawaf dengan menuju tempat
yang lurus dengan rukun Hajar Aswad (menyerong)
6. Mencium atau menyentuh Hajar
Aswad, bila tidak bisa, maka dengan memberi isyarat tangan dengan mengangkatnya
ke arah Hajar Aswad (dengan menghadap arah Hajar Aswad)
7. Membaca doa memulai thawaf:
بِسْمِ اللهِ
اَللهُ أَكْبَرُ
اَللَّهم إِيْمَانًا بِكَ وَتَصْدِيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهم إِيْمَانًا بِكَ وَتَصْدِيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dengan nama Allâh, Allâh Maha Besar.
Ya Allâh (aku mulai thawaf) dengan keimanan kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu
(Al-Qur`an), dan setia menunaikan perjanjian kepada-Mu dan serta mengikuti
petunjuk Nabi-Mu Shallallahu ‘alaihi wa sallam
8. Dalam thawaf boleh membaca dzikir
bebas, berdoa atau membaca al-Qur`an.
9. Ketika akan melewati Rukun
Yamani, menyentuhnya, bila tidak bisa dilewati saja.
10. Antara Rukun Yamani dan Hajar
Aswad membaca:
رَبَّنَا آتِنَا
فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
11. Memberi isyarat setiap melewati
Hajar Aswad dengan membaca Allâhu akbar (hal ini dilakukan bila tidak bisa
mencium atau menyentuhnya dengan tangan)
12. Thawaf selesai di Hajar Aswad
13. Setelah tujuh putaran selesai,
berdoa di Multazam, yaitu dinding antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah (bila
memungkinkan)
14. Menuju Maqam Ibrahim dengan
membaca:
وَاتَّخِذُوْا
مِنْ مَقـَامِ إِبْرَاهِيْمَ مُصَلًّى
Dan jadikanlah sebagian maqam
Ibrahim sebagai tempat shalat [al-Baqarah/2:125]
15. Mengerjakan shalat 2 rakaat di
belakang Maqam Ibrahim. Membaca surat al-Fatihah dan al-Kafirun di rakaat
pertama, dan al-Fatihah dan al-Ikhlash di rakaat kedua. Ketika akan shalat,
posisi kain ihram (bagi laki-laki) ditutupkan kembali sehingga menutupi pundak
kanan yang terbuka saat thawaf.
16. Menuju tempat air zamzam,
disunnahkan minum sampai kenyang.
17. Menuju bukit Shofa untuk Sa’i.
Catatan: agar selalu memperbanyak
dzikir dan doa kepada Allâh.
SAI ANTARA SHAFA DAN MARWA
Sa’i adalah berjalan antara Shafa dan Marwah dengan niat beribadah kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala .
1. Usai thawaf, menuju ke tempat
sa’i, dengan menaiki beberapa anak tangga yang paling dekat dengan Hajar Aswad
2. Kemudian, menuju ke Shafa untuk
melaksanakan sa’i umrah dan jika telah mendekati Shafa, membaca:
إِنَّ الصَّفَا
وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah
sebagian dari syiar Allâh. [al-Baqarah/2:158].
3. Kemudian mengucapkan:
نَبْدَأُ بِمَا
بَدَأَ اللَّهُ بِهِ
“Kita memulai sebagaimana Allah Azza
wa Jalla memulai”
4. Menaiki bukit Shafa (bukit ini
tidak tinggi), lalu menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya -jika hal itu
memungkinkan- , kemudian membaca:
اللهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Allâh Mahabesar, Allâh Mahabesar,
Allâh Mahabesar.
Tiada sesembahan yang berhak
disembah kecuali hanya Allâh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah
segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang
mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Tiada sesembahan yang berhak
disembah kecuali hanya Allâh semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya,
menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.”
5. Bacaan ini diulang tiga kali dan
setelah itu berdoa dengan doa apa saja untuk memohon kebaikan dunia dan
akherat.
6. Lalu turun dari Shafa dan
berjalan menuju ke Marwah dengan jalan biasa
7. Disunnahkan berlari-lari kecil
dengan cepat dan sungguh-sungguh di antara dua tanda lampu hijau yang berada di
tempat sa’i bagi laki-laki, lalu berjalan biasa menuju Marwah dan menaikinya.
(Tanda lampu hijau lebih dekat dengan Shafa).
8. Setibanya di Marwah, mengerjakan
hal-hal yang dikerjakan di Shafa pertama kali, yaitu menghadap kiblat, bertakbir,
membaca dzikir dan berdoa dengan doa apa saja yang dikehendaki.
9. Perjalanan dari Shafa ke Marwah
dihitung satu putaran.
10. Kemudian berjalan menuju ke
Shafa dengan jalan biasa. Ketika berada di antara lampu hijau, disunnahkan bagi
kaum lelaki berlari cepat
11. Perjalanan antara Marwah dan
Shafa dihitung satu putaran
12. Pada putaran-putaran berikutnya,
melakukan hal yang sama seperti di atas
13. Dengan demikian, sa’i akan
berakhir di Marwah.
14. Dalam perjalanan antara Shafa
Marwah dan sebaliknya, tidak ada dzikir-dzikir tertentu, karenanya boleh
berdzikir, berdoa, atau membaca al-Qur`an.
15. Boleh juga membaca doa di bawah
ini yang dahulu pernah dibaca oleh Sahabat Abdullah bin Mas’ud dan Sahabat
‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma antara Shafa dan Marwah :
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ
Ya Rabbku, ampuni dan rahmatilah
aku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha Pemurah).
TAHALLUL
Tahallul dari kata halal yang artinya seorang muhrim (yang sedang berihram) akan kembali boleh melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang dalam kondisi ihram.
1. Tahallul dikerjakan setelah sa’i
2. Disunnahkan bagi kaum lelaki
untuk mencukur seluruh rambut kepala (gundul)
3. Bagi wanita, tahallul dilakukan
dengan memegang ujung rambutnya lalu memotong rambutnya kurang lebih sepanjang
satu ruas jari.
4. Dengan ini, umrah sudah selesai.
Demikian langkah-langkah menunaikan
ibadah umrah secara ringkas. Semoga Allâh menerima ibadah umrah yang dikerjakan
para hambaNya, dan menghapuskan dosa-dosa yang pernah diperbuat, serta
meningkatkan derajat di sisi Allâh Dzat Yang Maha Pengasih.
[Disalin dari majalah As-Sunnah
Edisi 05/Tahun XVI/1433H/2012M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta,
Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax
0271-858196]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukkan komentar anda di sini