Ketika air mata mengalir deras
Di puncak sesal tak terbatas
Kau bagaikan cawan
Menampung tetes demi tetes
Butiran yang jatuh membasahi
Begitu jua...
Kala bait demi bait doa terucap
Memohon ampun dan petunjuk-Nya
Kau pun laksana jembatan
Membawa ke ujung kedamaian
Sesaat...lepaskan sesak di dada
Ya Allah...
Perjalanan panjang anak-anak Adam
Sering terlewati di luar garis yang Engkau tentukan
Pesona dunia seperti katarak tebal
Menutup pandang melihat kemuliaan
Begitu pula...
Perjumpaan dengan hamba-hamba beriman
Serasa tiada jalan, tertutup awan pekat
Kini...
Di usia yang tersisa, di umur yang sudah terukur
Ingin kuciptakan ruang di hati, tempatku...
Mengharap dan meratap lewat selembar kain, pada-Mu
Biarlah...
Di hamparannya ada sujud panjang
Di sudut-sudutnya ada sentuhan menghujam
Agar tertulis tebal-tebal
Rasa sesal yang dalam
Sajadah...kawan setia
Bagi yang ingat kewajiban
Bermunajat pada Sang Pencipta
Miskin kaya apalah bedanya
Sama, bersimpuh, ketika meminta belas-Nya
Meski tak jarang sebentar lupa
Di kala datang godaan dunia
Sajadah...hari ini terlihat lusuh dan kusam
Warnamu hilang tergerus tangisan
Bulu-bulumu terbang terbawa penyesalan
Dari...
Hamba-Mu yang masih menyemai harap
Bergantinya murka menjadi rahmat
Sumber: Majalah Qiblati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukkan komentar anda di sini