Suami Melihat Isi Hp Istri, Istri Melihat Isi Hp Suami ?

Suami melihat isi hp istri, istri melihat isi hp suami?

Alhamdulillah, saya dan istri termasuk menganut prinsip keterbukaan, kesepakatan, dan saling menjaga amanah di luar sedari awal. Jadi, kami tidak pernah ada masalah apabila dia membuka hp saya, dan saya membuka hp-nya.

Apakah tidak terkena ayat : ?

وَلَا تَجَسَّسُوا

"Dan janganlah kalian memata-matai." [Al-Hujurat : 12]

::. Apabila sudah ada kesepakatan dan izin dari awal, maka ini bukanlah memata-matai.

Bagaimana jika pasangannya marah?

::. Dimaklumi apabila si istri atau si suami merasa kesal karena mungkin tidak ada izin sebelumnya atau diam-diam. Tapi seharusnya marah pun tidak perlu sampai sebegitu marahnya apabila memang "tidak ada apa-apa" didalam hp-nya, baik itu whatsapp, fb, instagram, maupun aplikasi sosial lainnya. Menjadi tidak wajar apabila marah sampai membentak dan mendiamkan pasangannya.

Bagaimana dengan privasi pasangan?

::. Apa yang dinamakan privasi itu? Bagi saya pribadi, privasi saya adalah ketika saya membaca buku, menulis sesuatu di laptop, mengajak jalan si kecil, ataupun ketika mengaji atau kumpul-kumpul bareng teman-teman grup ngaji dengan para asatidz, dan itu pun istri tahu person-personnya. Yang pasti, saya pun juga tahu teman-teman ngajinya istri dan saya tidak akan mengganggunya apabila ia sedang berkegiatan dengan teman-temannya ini. Butuh kepercayaan dan saling menjaga amanah.

Bagaimana bila memang ditemukan tanda-tanda penyimpangan di hp-nya?

::. Jangan pernah mendiamkan hal-hal seperti ini, menyimpan sendirian dalam hati, sedih sendiri, dan sebagainya. Tanya, kroscek, dan tabayyun. Jangan pula takut pada marahnya. Kita mengkroscek hal seperti ini berarti kita mencegah pasangan jatuh ke lembah nista dan ini adalah salah satu bentuk sayang pada pasangan apabila kita mencintainya. Kita cemburu, itu berarti kita masih punya ghirah untuk menjaga keutuhan rumah tangga.

Dan mungkin sudah hukum alam atau sunnatullah, penyimpangan, atau bibit-bibit selingkuh, mau diumpetin serapi apapun niscaya PASTI akan ketahuan, seakan Allah Ta'ala memang tidak ridha dengan "main belakang". Maka, jangan memelihara bara dalam sekam. Penyesalan selalu datang terlambat, ketika rumah tangga sudah hancur berantakan.

Syaikh Wahbah Az-Zuhaili rahimahullah berkata :

التراضي أساس في عقد الزواج

"Sikap saling meridhai itu adalah pokok dalam akad perkawinan."

Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar anda di sini

RECENT POSTS

RECENT COMMENTS