Kemarin, Minggu (26/4), kita dikejutkan dengan kabar gembira yang kali ini datang dari kapolri baru, Jenderal Badrodin Haiti
Tanpa paksaan dan terang-terangan beliau ucapkan kalimat yang mungkin tidak pernah kita duga sebelumya.
Kata-kata yang selama ini sering diucapkan oleh banyak umat Islam
yang sering didiskriminasi akibat keteguhannya menjalankan ajaran Nabi.
“Tidak bisa hanya dengan celananya gantung (di atas mata kaki) dan
berjenggot, lalu dicurigai IS (pelaku teror, pen),” inilah yang
diucapkan Haiti di depan banyak wartawan kemarin. Ringkas, padat dan
melegakan umat Islam.
Silakan baca di pages resmi Humas Polda Metro Jaya: KAPOLRI : DETEKSI TERORIS TAK BISA DARI JENGGOT DAN CELANA ‘NGANTUNG’ [https://www.facebook.com/116098008414520/photos/a.117187691638885.14626.116098008414520/972897486067897/?type=1&theater]
Penulis tahu, andai kapolri tidak menuturkan kalimat tersebut, kita
tetap akan mempertahankan jenggot dan celana cingkrang. Tapi setidaknya
kapolri telah melakukan pembelaan.
Melalui pernyataannya, kapolri jelas ingin meluruskan pemahaman keliru yang beredar di banyak kalangan tentang ciri teroris
Dengan pembelaan ini, kepongahan seorang tokoh agama yang mencela,
menuduh dan mencemooh pemilik jenggot sebagai radikalis wali jenggot,
rontok sudah.
Dengan pernyataan ini, keangkuhan masyarakat yang menganggap jahat pria bercelana cingkrang bisa diruntuhkan.
Dengan ucapan tersebut, diskriminasi terhadap professional yang tidak mencukur jenggotnya bisa dibantah
Kalau saja pengucapnya bukan seorang jenderal berbintang empat, tentu
kita tidak akan mengira bahwa negara tidak menganggap jenggot dan
cingkrang sebagai musuh bersama.
Kalau saja penuturnya bukan pucuk pimpinan kepolisian, mungkin kita
akan semakin curiga dan membenci aksi densus 88 yang sering menangkapi
pria berjenggot yang juga cingkrang.
Harus diakui, ucapan sang perwira sangat berarti bagi kita, muslim
Indonesia. Kini kita tidak perlu lagi repot-repot menepis tuduhan
teroris dari para pembenci dengan dalil yang panjang berbaris.
Cukup katakan kepada mereka yang berpenyakit hati, “Menurut kapolri ini bukan ciri teroris”.
Mari kita doakan agar Jenderal Haiti diberi kesehatan, diberi keberanian dan diberi tambahan iman untuk membela kebenaran
Beliau telah memberi kita harapan. Asa bahwa masih ada pejabat baik di Indonesia tercinta
Beliau telah memuluskan jalan. Jalan dakwah dalam menyebarkan sunnah ke penjuru nusantara
Mari syukuri nikmat ini, agar semakin banyak pejabat yang dianugrahi kebaikan hati
Mari doakan pemimpin negeri, agar semakin mudah menerima kebenaran ilahi
Oleh: Rahmat Ariza Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukkan komentar anda di sini