“Rojulun” (Laki-laki) - “Rijlun” (Kaki) dan “Mar-atun” (Wanita) - “Mir-aatun” (Cermin)

Tulisan ini banyak mengambil faedah dari kajian seorang ustadz di Prabumulih. Kebenaran datangnya dari Allah. Jika ada kesalahan dan kekeliruan maka datangnya dari ana pribadi dan juga setan.

Makna Kata

“Rojulun” (laki-laki) memiliki kemiripan bentuk kata dengan “Rijlun” (Kaki). Hal ini disepakati secara lughah (bahasa) dan istilah (maknawi). Karakter seorang laki-laki adalah pencari, petualang, banyak melangkah keluar, dst. Inilah barangkali sebab laki-laki diibaratkan dengan kaki. Begitu juga dengan “Mar-atun” (Wanita) memiliki kemiripan bentuk kata dengan “Mir-aatun” (Cermin). Karakter seorang wanita adalah suka berhias, berdandan, mempercantik diri, dst. Inilah barangkali sebab wanita diibaratkan dengan cermin.

Apa hubungannya?

Sebagaimana kita ketahui bahwa bapak kita semua Nabi ‘Adam ‘alaihissalam tulang rusuknya hilang satu karena Allah menakdirkan ibu kita semua Hawa ‘alaihassalam sebagai pendamping sekaligus istri beliau ‘alaihissalam yang mana Hawa ‘alaihassalam diciptakan Allah dari tulang rusuk Adam ‘alaihissalam

Begitulah laki-laki dan wanita. Laki-laki diibaratkan kaki. Laki-laki akan terus berjalan, berpetualang, mencari di mana tulang rusuknya yang hilang. Laki-laki tidak akan pernah tenang sebelum tulang rusuknya ditemukan. Laki-laki tidak akan pernah tenang sebelum menemukan jodohnya. Seolah-olah ia berkata kepada dunia, “Di mana tulang rusukku yang hilang ??”, “Ke mana aku harus mencarinya ??”. Jika rasa kehilangan ini tidak ada lagi pada diri pemuda, maka kelaki-lakiannya perlu dipertanyakan lagi :D.

Adapun wanita, ia diibaratkan cermin. Ia suka berhias, berdandan, mempercantik diri, menarik perhatian agar mudah ditemukan si empunya tulang. Wanita tidak akan pernah tenang sebelum ia mengembalikan tulang rusuk kepada si empunya. Seolah-olah ia berkata kepada dunia, “Siapa yang punya tulang rusuk ini ??”, “Kepada siapa aku harus mengembalikannya ??”. Wanita tidak akan pernah tenang sebelum pemuda datang untuk menikahinya.

Penutup:

Wahai para pemuda, temukanlah tulang rusukmu !! Langkahkan kakimu untuk mencarinya walaupun sampai tertatih-tatih!! Walaupun kamu harus pergi dari tanah airmu !! Barangkali kamu harus menemukannya sampai di selatan pulau sumatera :D…

Wahai para pemudi, mudahkan si empunya untuk menemukanmu!! Jika ada pemuda datang yang kamu sukai agama dan akhlaknya maka berhenti bersembunyi di balik cermin, saatnya kamu menampilkan dirimu di hadapannya, barangkali dialah pemilik tulang itu… barangkali dialah pemuda yang Allah takdirkan sebagai jodohmu…

“Wahai para pemuda ! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya". [Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi].

“Apabila seseorang yang kamu ridhai agama dan akhlaknya datang kepadamu untuk melamar, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu), jika tidak niscaya akan terjadi fitnah dan kerusakan besar di muka bumi ini". [Diriwayatkan oleh At-Turmudzi, dengan sanad Hasan]

“Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka, dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya". [Hadits Riwayat Ahmad 2 : 251, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits No. 2518, dan Hakim 2 : 160 dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu].

“Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi". [Hadist Riwayat Thabrani dan Hakim]

“Nikahilah perempuan yang banyak anak dan penyayang. Karena aku akan berbanggga dengan banyaknya umatku dihadapan para Nabi kelak di hari kiamat". [Hadits Riwayat Ahmad dan di shahihkan oleh Ibnu Hibban]

Pernah suatu ketika tiga orang shahabat datang bertanya kepada istri-istri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang peribadatan beliau, kemudian setelah diterangkan, masing-masing ingin meningkatkan peribadatan mereka. Salah seorang berkata : Adapun saya, akan puasa sepanjang masa tanpa putus. Dan yang lain berkata : Adapun saya akan menjauhi wanita, saya tidak akan kawin selamanya .... Ketika hal itu di dengar oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau keluar seraya bersabda :

"Benarkah kalian telah berkata begini dan begitu, sungguh demi Allah, sesungguhnya akulah yang paling takut dan taqwa di antara kalian. Akan tetapi aku berpuasa dan aku berbuka, aku shalat dan aku juga tidur dan aku juga menikahi perempuan. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, maka ia tidak termasuk golongannku".[Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim].

Ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu pernah berkata: "Jika umurku tinggal sepuluh hari lagi, sungguh aku lebih suka menikah daripada aku harus menemui Allah sebagai seorang bujangan". [Ihya Ulumuddin dan Tuhfatul 'Arus hal. 20].

Mudah-mudahan tulisan ini menjadi motivasi bagi para pemuda dan pemudi agar tidak ragu-ragu lagi untuk segera menikah…


Ibnu Musthofa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar anda di sini

RECENT POSTS

RECENT COMMENTS