Yuk Kita Sholat !
Bismillah..., Alhamdulillah washalatu wassalamu'ala rasulillah wa 'ala alihi wa ashabihi wa man tabi'ahum biihsanin ila yaumiddin.
Shalat, semua orang tahu tentang yang satu ini meskipun dia seorang kafir. Terlebih kaum muslimin, mulai dari anak-anak kecil yang masih duduk di TPA sampai para cendekiawan muslim yang telah "merebut ribuan gelar." Mereka semua tahu betapa agungnya perkara shalat. Namun kenapa pada kenyataanya masih banyak dari kalangan kaum muslimin sendiri yang meremehkannya?! Seolah mereka hanya cukup mengetahui wajibnya shalat dan dosa meninggalkannya, tetapi kalau masalah beramal justru mencari-cari alasan untuk meninggalkannya.
Nah, untuk menjernihkan kembali perkara shalat, tak ada salahnya kita kembali mempelajarinya.
Shalat Wajib lima Waktu
Sudah dimaklumi bahwa shalat wajib ada lima: Zhuhur, 'Ashar, Maghrib, 'Isya dan Subuh. Pensyariatannya dimulai ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengalami peristiwa Isra'. Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Pada malam Isra' (ketika Nabi dinaikkan ke langit) diwajibkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat lima puluh waktu. Lalu dikurangi hingga menjadi lima waktu. Kemudian beliau dipanggil, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah lagi. Dan sesungguhnya bagimu (pahala) yang lima ini seperti (pahala) lima puluh."" (Muttafaq 'alaihi)
Bayangkan betapa baiknya Allah Ta'ala yang telah meringankan shalat yang tadinya lima puluh kali sehari semalam menjadi lima kali saja. Tidak hanya itu, bahkan pahala yang lima puluh itu tidak dikurangi sedikitpun, kita masih bisa mendapatkannya dengan hanya lima waktu shalat wajib saja. Oleh karena itu ayo kita shalat !.
Kedudukan shalat dalam Islam
Banyak dalil-dalil yang menerangkan tentang agungnya kedudukan shalat dalam agama ini. Di antaranya sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat 'Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma, dia mengatakan bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Islam dibangun atas lima perkara: Syahadat bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, haji ke Baitullah dan puasa Ramadhan." (Muttafaq 'alaihi). Kelima hal inilah yang kita kenal dengan rukun Islam, dan shalat merupakan bagian darinya.
Selain itu, di antara hal yang menunjukkan betapa pentingnya masalah shalat ini; bahwa amalan shalat-lah yang pertama kali akan diperhitungkan di hari kiamat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihitung dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka beruntunglah dan selamatlah dia. Namun jika rusak, maka merugi dan celakalah dia." (HR. An-Nasai dan At- Tirmidzy, shahih)
Keutamaan Shalat
Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Mencegah perbuatan keji dan mungkar
Allah berfirman yang artinya, "Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar." (QS. Al-'Ankabut: 45)
2. Menghapus dosa dan kesalahan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada para sahabatnya, "Bagaimana menurut kalian seandainya di pintu rumah salah satu dari kalian terdapat sungai yang dia mandi di sungai itu lima kali sehari, apakah masih ada kotoran yang tertinggal ditubuhnya?" Maka para sahabat menjawab, "Tentu tidak ada." Maka Rasulullah bersabda, "Nah seperti itulah perumpamaan shalat lima waktu. Dengan shalat itu Allah akan menghapus kesalahan-kesalahan seorang hamba." (Muttafaq 'alaihi).
Dan masih banyak lagi keutamaan lainnya, namun kita cukupkan dua hal penting ini saja.
Kepada Siapa Diwajibkan Shalat ?
Shalat diwajibkan kepada setiap muslim yang telah baligh dan berakal. Dari 'Ali radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda, "Pena pencatat amal diangkat dari tiga orang; (1) dari orang yang tidur hingga terbangun, (2) dari anak-anak hingga baligh, (3) dari orang gila hingga kembali sadar." (HR. Abu Dawud, shahih)
Namun demikian orang tua wajib mendidik anak-anaknya sedini mungkin untuk mengerjakan shalat agar mereka terbiasa mengerjakannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, "Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat pada usia tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkannya pada usia sepuluh tahun (dengan pukulan yang mendidik, tidak menyakitkan -pen) Serta pisahkanlah ranjang-ranjang mereka." (HR. Abu Dawud, shahih)
Salah satu pelajaran dari hadis di atas dapat dipahami bahwa sudah semestinya orang tua yang lebih dewasa dari anak-anaknya itu lebih wajib lagi untuk mengerjakan shalat. Jangan hanya bisa mendidik namun dalam kesehariannya tidak bisa menjadi teladan bagi sang anak.
Mendulang pahala dengan shalat berjamaah di masjid
Dianjurkan bagi para laki-laki muslim untuk menghadiri shalat lima waktu secara berjamaah di masjid. Banyak pahala dan keutamaan yang dapat diraih dari shalat berjamaah dibandingkan dengan shalat sendirian di rumah atau di tempat lain, diantaranya:
1. Allah menjanjikan surga bagi mereka yang berangkat ke masjid.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang berangkat ke masjid, Allah janjikan baginya surga sebagai imbalannya." (Muttafaq 'alahi)
2. Terbebas dari api neraka dan label kemunafikan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang shalat dengan ikhlas karena Allah selama empat puluh hari secara berjamaah dan mendapatkan takbiratul ihram di rakaat pertama bersama imam, maka akan dibebaskan darinya dua hal: bebas dari api neraka dan bebas dari kemunafikan." (HR. Tirmidzy, hasan)
3. Shalat berjama'ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Shalat berjama'ah lebih afdhal dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian." (Muttafaq 'alahi)
4. Semakin jauh dari masjid semakin banyak pahalanya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Orang yang paling besar pahalanya dalam shalat adalah orang yang paling jauh jaraknya dari masjid." (Muttafaq 'alaihi)
5. Menuggu waktu shalat juga berpahala.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Maukah kalian aku tunjukkan beberapa hal yang dengannya Allah akan menghapus dosa dan meninggikan derajat kalian?" Para sahabat menjawab, "Tentu wahai Rasulullah!" Lalu Rasulullah menyebutkan hal-hal tersebut, di antaranya menunggu shalat berikutnya setelah shalat yang baru saja dikerjakan. (HR. Muslim)
Shalat-lah dengan berjama'ah !!!
Pernah ada seorang yang buta bertanya kepada Nabi, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya tidak ada seseorang yang dapat menuntunku untuk berangkat ke masjid, apakah ada keringanan bagiku untuk shalat di rumahku saja? Rasulullah balik bertanya, "Apakah kamu mendengar panggilan adzan?" Orang itu menjawab, "Iya." Rasulullah lantas menjawab, "Maka datangilah." (HR. Muslim).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda, "Siapa saja yang mendengar panggilan adzan, lalu tidak mendatanginya maka tidak ada shalat baginya kecuali jika ada udzur." (HR. Ibnu Majah dan selainnya, shahih)
Wallahu 'alam, wallahul musta'an.
[ Abu Nu'aim ]
dikutip dari www.stdi.imam-syafii.or.id
http://www.facebook.com/notes/taman-ilmu-intelektual-remaja-muslim/yuk-kita-sholat-/117728401597062
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukkan komentar anda di sini