Mengenal Kata Homonim, Homograf, dan Homofon

*Mengenal kata homonim, homograf, dan homofon*

*Homonim*: kata yg *penulisan dan pengucapannya sama* tetapi maknanya berbeda (tergantung konteks).
Contoh:
Kata *hak* (bisa berarti milik, benar, atau telapak sepatu bagian tumit), *bulan* (bisa berarti satelit alami atau periode waktu 29/30 hari), dll.

*Homograf*: kata yg *penulisannya sama* tetapi *pengucapan dan maknanya berbeda*.
Contoh:
Kata *apel* (pengucapan ditebalkan jika yg dimaksud jenis buah-buahan dan ditipiskan jika yg dimaksud upacara), *tahu* (diucap terpisah *ta-hu* jika yg dimaksud jenis lauk-pauk dan diucap *tau* jika yg dimaksud kenal/mengerti), dll.

*Homofon*: kata yg *pengucapannya sama*, tetapi *penulisan dan maknanya berbeda*.
Contoh:
Kata *sangsi* (berarti ragu-ragu) dan *sanksi* (berarti hukuman), *bank* (lembaga keuangan) dan *bang* (kakak laki-laki), dll.

*Tambahan*:
Dalam bahasa Indonesia, ada banyak kata lain yg pengucapannya juga berbeda dengan penulisannya.
Contoh:
Kata *masyarakat* (dibaca *masarakat*), *syarat* (dibaca *sarat*), *doa* (dibaca *do-'a*), dll.
Dalam bahasa Indonesia juga dikenal proses adopsi dan adaptasi.
(silakan baca: https://ibnu-musthofa.blogspot.com/2019/03/mengenal-proses-peng-indonesia-istilah.html?m=0)
Makanya tidak perlu dikoreksi orang yg menulis kata berikut:
salat, tasyrik, akidah, akhlak, fikih, hadis, selawat, silaturahmi, insyaallah, dll., bahkan itulah penulisan yg baku menurut KBBI.

Semoga ada manfaatnya. Jika ada perbedaan pandangan, tentu hal yg biasa terjadi dlm dunia akademis 😊

*Ibnu Musthofa*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukkan komentar anda di sini

RECENT POSTS

RECENT COMMENTS